Minggu, 10 Mei 2015

HOROR “ Kursi Roda Mbah Ifa ” part 1

Di suatu hari ada seeorang yang bernama Mbah Ifa yang hidup sebatang kara di suatu hutan yang bernamakan hutan Amparade.Hutan itu tidak jauh dari pedesaan Cikuai.

Mbah Ifa merupakan seseorang yang di buang sejak kecil oleh kedua orang tuanya.pada saat itu Mbah Ifa baru berumur 10 tahun.Mbah Ifa merupakan keturunan dari seorang pengusaha yang kaya raya,tetapi dikarenakan Mbah Ifa lahir dengan keadaan cacat maka dia di buang ke hutan oleh orang tuanya.

Mbah Ifa ditemukan oleh seorang warga desa yang bernama pak Mian.Disaat itu pak Mian sedang berburu di hutan Amparade,ketika pak Mian hendak berjalan kedalam hutan pak Mian tak sengaja mendengar tangisan seorang bocah,dimana bocah itu adalah si kecil Mbah Ifa.setelah pak Mian mencari suara itu,terlihatlah seorang anak yang duduk di dekat pohon sambil menangis.Pak Mian kemudian menemuinya dan bertanya,Kenapa kamu menangis?,Mbah Ifa menjawab "aku mau pulang,tolong aku!".kamu mau pulang kemana?kata pak mian.ke Jakarta.pak Mian kaget karna Jakarta itu sangat jauh dari desa Cikuai.Namun Mbah Ifa tetap ingin pulang."Kalo begitu kamu pergi kerumah ku saja"kata pak Mian. Beberapa tahun kemudian,Mbah ifa sudah menjadi gadis yang cantik namun dia cacat.Disitu pak mian mulai sadar bahwa anak angkatnya itu lumayan cantik.Di suatu malam pak Mian memanggil Mbah Ifa untuk menyuruhnya membuat teh dan mengantarkan teh tersebut ke kamar pak Mian.Namun tak di sangka,saat sedang menaruh teh ke atas meja,Pak Mian langsung menutup pintu kamar dan melakukan hal yang tidak senonoh kepada Mbah Ifa.Mbah Ifa pun menangis dan minggat dari rumah,Menggunakan kursi rodanya. 2 Tahun kemudian Mbah Ifa sudah mempunyai rumah,Namun rumah tersebut sangat kecil di sebut gubuk.Mbah Ifa hanya bisa merenungi nasibnya di gubuk itu,dia hanya bisa makan apabila di beri sama orang desa kalau berkunjung ke hutan tempat tinggal Mbah Ifa yaitu Hutan Amparade.karna stress dengan semua hal yang terjadi padanya Mbah Ifa akhirnya bunuh diri dengan mengambil irisan bambu lalu di potongnya urat nadinya dan kematian Mbah Ifa tidak ada yang mengetahui (Bersambung....)